MENGAJAK DENGAN KETULUSAN HATI

>>>>"Ambillah jalan maaf, dan ajaklah dengan cara yang lemah lembut dan berpalinglah dari orang orang yang jahil."( Al A'raf: 199)>>>>>>
Siapapun anda ,kalau wujud anda masih manusia biasa pasti memiliki salah dan dosa.Sesempurna apapun anda pasti memilki kesalahan dan dosa kepada orang lain.Dinamika kehidupan telah membawa manusia berbuat salah karena di dorong oleh hawa nafsu duniawi antar sesama.
Saling memaafkan kesalahan adalah prilaku akhlak yang mulia,karena pada hakikatnya mereka menyadari bahwa manusia tidak luput dari salah dan dosa.Dan manusia rentan dalam memiliki kesalahan ,karena memang manusia tidak memiliki kekuatan apapun di dalam menolak kesalahan dan dosa kecuali semata-mata itu pertolongan dari Allah swt.Semua kebaikan yang menyelimuti diri manusia adalah dari Allah swt.
Suatu ketika Nabi Muhammad SAW dalam perang Uhud mendapat luka pada muka dan patah beberapa buah giginya, salah seorang sahabatnya berkata: "Wahai Rasulullah kenapa anda tidak doakan agar mereka celaka." Rasulullah menjawab: "Aku sekali kali tidak diutus untuk melaknat seseorang, tetapi aku diutus untuk mengajak kepada kebaikan dan sebagai rahmat." Lalu beliau menengadahkan tangannya kepada Allah Yang Maha Mulia dan berdoa: "Ya Allah ampunikah kaumku, karena mereka tidak mengetahui."
Allah swt berfirman : "Dan hendaklah mereka suka memaafkan dan mengampuni. Apakah kalian tidak suka Allah mengampuni kalian? " (QS. An Nuur: 22)
Memaafkan orang yang memusuhi dan menyakiti adalah hal berat bagi seseorang jika telah disakiti, apalagi saat ia dapat melakukan balas dendam atas perbuatan itu. Namun memaafkan adalah satu perbuatan yang sangat tinggi nilainya di sisi Allah, bahkan juga dapat meninggikan martabat seseorang dalam pandangan masyarakat dan musuh sekalipun. Oleh sebab itulah memaafkan bukan hanya penting namun juga kebutuhan.
Ketika seseorang memaafkan orang lain dan kemudian mengikhlaskannya, dengan segera ia merasa lebih ringan dan lebih bahagia. Ketika pemikiran-pemikiran yang mengandung kemarahan dan kekecewaan mulai menghilang di benak seseorang sesungguhnya dengan segera akan terisi dengan pemikiran-pemikiran yang positif. Ia akan dapat memiliki lebih banyak lagi energi dan antusiasme, akan merasa lebih kuat dan lebih percaya diri.
Ternyata,Selain mendapatkan ganjaran akhirat, memaafkan ternyata juga akan mendatangkan banyak manfaat di dunia.Menurut penelitian, para ilmuwan Amerika membuktikan bahwa mereka yang mampu memaafkan adalah lebih sehat baik jiwa maupun raga. Orang-orang yang diteliti menyatakan bahwa penderitaan mereka berkurang setelah memaafkan orang yang menyakiti mereka. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa orang yang belajar memaafkan merasa lebih baik, tidak hanya secara batiniyah namun juga jasmaniyah. Sebagai contoh, telah dibuktikan bahwa berdasarkan penelitian, gejala-gejala pada kejiwaan dan tubuh seperti sakit punggung akibat stress, susah tidur dan sakit perut sangatlah berkurang pada orang-orang ini.Semua penelitian yang ada menunjukkan bahwa kemarahan adalah sebuah keadaan pikiran yang sangat merusak kesehatan manusia. Memaafkan, di sisi lain, meskipun terasa berat, terasa membahagiakan, satu bagian dari akhlak terpuji, yang menghilangkan segala dampak merusak dari kemarahan, dan membantu orang tersebut menikmati hidup yang sehat, baik secara lahir maupun batin. Namun, tujuan sebenarnya dari memaafkan adalah haruslah untuk mendapatkan ridha Allah.
Kebencian kronis mempunyai efek melemahkan seseorang. Ini menimbulkan kemarahan, rasa bersalah, permusuhan, dan terluka dari waktu ke waktu. Emosi ini melepaskan hormon kortisol pada sistem tubuh. Di sisi lain, belajar untuk memaafkan memberikan banyak manfaat kesehatan, antara lain: meningkatkan respon imunitas, menurunkan tekanan darah, meningkatkan tidur, mengurangi kecemasan dan depresi, meningkatkan harga diri dan memberikan ketenangan pikiran dan rohani.
Yg hrs kita lakukan adalah :
-Yakin kpd Allah,bahwa memaafkan ada pahala yg sgt besar.
-Menerima situasi dan berprasangka baik kepada Allah dalam menjalani hidup ke depan. Bahwa apa yang terjadi di masa lalu tidak dapat dikembalikan.
-Menjauhi sikap negatif. Tidak menanam dan membiarkan kalimat-kalimat negatif tumbuh dan menjalar dalam memori kita, seperti ucapan “Saya tidak akan pernah bisa memaafkannya” atau “Saya tidak akan pernah melupakan apa yang ia lakukan kepada saya”, dan sebagainya. Karena sikap seperti itu hanya akan menambah kekotoran hati dan menambah dosa.
-Memperbaiki diri sendiri, kemudian berusaha maju.
Mari kita minta kepada Allah swt,agar kita di berikan hati yg mudah memaafkan kesalahan orang lain.
Wallahu a'lam bishowab
Salam.

0 komentar:

Posting Komentar