Mengakui Allah Sebagai TUHAN nya

<<<“Bukankah Aku Tuhan kalian?” (QS Al-A’raf:172).>>>
Di hari jumat yang Indah ini,marilah sama-sama kita tingkatkan keiman dan ketaqwaan kita.Taqwa dalam artian menjalankan perintahnya dan menjauhi laranganNya.Takwa yang juga dpt kita implementasikan dlm kehidupan sehari-hari.
Mengakui Allah swt sebagai Tuhan kita haruslah di ikuti dgn menjalankan segala perintahnya dan menjauhi sejauh-jauhnya larangan-laranganNya.
Sementara ada orang mengakui tuhannya dan ada sebagian orang tidak mengakui tuhannya walaupun di alam ruh sdh bersaksi bahwa Allah swt adalah Tuhannya.Orang yang tdk mengakui tuhannya Allah adalah orang-orang yang di selimuti kesombongan di dalam jiwanya.Hatinya di selimuti nafsu sehingga timbul keberanian untuk mengingkari perintah dan laranganNya.Ketika seorang berbuat dosa, Ìa melakukan itu dengan syahwat dan nafsunya, padahal ia membenci kefasikan dan kekufuran. Karena benci, ia berbuat fasik dan bermaksiat dalam kondisi lalai. Ia sebenarnya tidak bermaksud kepada kefasikan dan kemaksiatan seperti halnya iblis.Kebencian itu tertanam dalam jiwa, namun syahwat menguasai jiwa. Kebencian itu ada, karena tauhid terdapat dalam dirinya. Hanya saja, qalbu dikalahkan oleh sesuatu yang merasukinya, akal terhijab, dada dipenuhi asap syahwat, dan nafsu menguasai kalbu.Ini terjadi lantaran akal kalah, makrifat tersudut, dan pikiran buntu, sementara hafalan dan akal terkurung dalam otak. Jiwa melakukan dosa karena kekuatan syahwat, sementara musuh menghiasi, membangkitkan angan, mengiming-imingi ampunan, serta mempertunjukkan tobat, sehingga hati berani berbuat dosa.
Oleh karena itu,Allah Swt. memilih dan memuliakan manusia yang bertauhid. Dan setiap seribu orang, satu orang dipilih, sementara sembilan ratus sembilan puluh sembilan lainnya tidak dipedulikan. Dia hanya memerhatikan satu dari setiap seribu manusia. Dia mendistribusikan bagian pada Hari Penetapan dan menolak orang yang Dia abaikan, sehingga mereka tidak mendapat bagian.
Kalau demikiam adanya,sungguh sangat miris orang-orang yang sombong melakukan dosa dengan kesombongannya.Lantas apa yang membuat orang semakin sombong manakala hakikatnya tidak ada satupun yang menempel pada dirinya yang patut di jadikan kesombongan?Ilmu yg dia banggakan adalah milik Allah.Pemikiran yang dia lakaukan hakikatnya Allah swt yang menggerakan.Semua yang dia banggakan hakikatnya adalah titipan Allah.
Dan ketika orang melakukan kesombongan dan dosa tetapi Allah swt masih saja memberikan kesempatan kepada orang itu untuk memperbaiki amalnya.Itu semua karena semata-mata kasih sayangNya yang sangat besar kepada manusia.Rahmat/kasih sayangNya lebih besar dari murkaNya.Berkali-kali diberikan kesempatan ,berkali-kali itu pula melanggar perintahnya dan mengerjakan yang di larangNya.
Semoga kita termasuk hamba yang dapat menggunakan sebaik-bainya kesempatan yang Allah swt berikan.Untuk selalu bertobat kepadaNya dan mengabdi dengan ketulusan jiwa.amien.
Salam@@@

0 komentar:

Posting Komentar