Rasa Malu

<<<<"….. perbuatlah apa yang kamu kehendaki; Sesungguhnya Dia Maha melihat apa yang kamu kerjakan” [Fushilat : 40]>>>
Rasa malu pasti di miliki oleh setiap manusia,para Nabi dan Rasul, Malaikat-MalaikatNya, bahkan Allah SWT memiliki sifat ini,Sebagaimana sabda Nabi SAW:“Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla Maha Pemalu, Maha Menutupi, Dia mencintai rasa malu dan ketertutupan. Apabila salah seorang dari kalian mandi, maka hendaklah dia menutup diri.”[Shahîh: HR.Abû Dawud (no. 4012), an-Nasâ-i (I/200), dan Ahmad (IV/224) dari Ya’la Radhiyallahu 'anhu].
Sehingga malu itu seperti sebuah pakaian yang harus selalu kita pakai kemanapun kita berada.Dalam hal malu,Nabi Saw. Pernah bersabda ; “Iman meliputi lebih dari enam puluh cabang atau bagian. Dan Al haya’ (rasa malu) adalah sebuah cabang dari iman.” (HR. Bukhari)
Oleh karena itu 'Malu adalah sebagian dari Iman'.Dan Rasa malu itu keberkahan.Dengan rasa malu kita terhalang dari dosa.Kebinasaan seseorang dimulai dari hilangnya rasa malu.
Bila sudah tidak ada rasa malu, maka dia menjadi manusia yang menghalalkan segala cara untuk memenuhi nafsunya.Bebas tanpa aturan, dan bebas berbuat sesuai hawa nafsu.Tuhannya hanyalah nafsunya.Sehingga hidupnya bergelimang dosa.“Sesungguhnya Allah jika menghendaki membinasakan seorang hamba, maka Dia mencabut dari orang itu rasa malu.Jika telah tercabut darinya rasa malu,engkau tidak menjumpai orang itu kecuali bergelimang dosa.
Jika engkau tidak menjumpai kecuali bergelimang dosa,dicabut (pula) dari dirinya amanah.Jika telah dicabut darinya amanah,
engkau tidak menjumpainya kecuali sebagai orang yang berkhianat dan dikhianati.Jika engkau tidak menjumpainya kecuali dalam keadaan berkhianat dan dikhianati, maka dicabut darinya rahmat (Allah).Jika telah dicabut darinya rahmat (Allah),engkau tidak menjumpainya kecuali dalam keadaan terkutuk dan terlaknat.
Jika engkau tidak menjumpainya kecuali dalam keadaan terkutuk dan terlaknat, maka dicabut darinya ikatan dgn Islam ”.(HR. Ibnu Majah).
Orang yang sudah lepas rasa malu dari dirinya sudah pasti dalam hidupnya menghalalkan segala cara untuk pemenuhan nafsunya.Korupsi sdh pasti dilakukan kalau rasa malunya sdh lepas,mengambil hak orang sudah biasa,itupun karena hilangnya rasa malu pada dirinya.Sehingga orang yang sudah hilang rasa malunya ,ia melakukan hal-hal yang di larang oleh Allah swt dengan sebebas-bebasnya.Rasa malu adalah ibarat pakaian bersih yang di jaga kebersihannya.Dalam keadaan ramai maupun dalam keadaan sepi hendaknya selalu hiasi hati dengan malu kepada Allah swt ,agar tidak melakukan perbuatan2 yang di larangNya.Oleh karena itu rasa malu akan menghiasi diri kita untuk selalu menuju kepadaNya.Kalau sekarang tobat dan besok maksiat lagi ,itu juga karena rasa malunya kepada Allah swt sudah menipis.Hendaknya rasa malu kepada Allah selalu di pelihara,untuk instrumen ibadah kita kepada Allah swt.
Semoga kita menjadi hamba yang malu untuk melanggar Rambu-rambu ajaran rosulullah saw dan malu kepada Allah semoga senantiasa ada di hati kita.Amien.
Wallohu a'lam Bi shawab.
Salam@@@

0 komentar:

Posting Komentar