Yang Mulia ,Yang Bertaqwa

<<<“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al Hujurat: 13).>>>
Ketika orang sudah cinta kepada harta ,ia takut di tinggalkan oleh harta.Karena orang yang cinta akan hartanya dia akan menyayangi hartanya bahkan hartanya itu di gunakan untuk kesombongan dan keangkuhannya kepada orang lain.Memang ada yang menyangkal bahwa ia tidak menyombongkan hartanya dan kekayaannya,,padahal kesombongan akan hartanya menyerang hatinya tanpa terasa sedikitpun.sehingga yang tinggal adalah efek-efek yang terlihat oleh orang lain tanpa terlihat oleh mata batinnya sendiri.Dalam hal ini pribahasa mewakilkan ‘ Semut di seberang lautan jelas kelihatan tapi gajah di pelupuk mata tak kelihatan’.Allah swt tidak melarang orang untuk kaya harta tapi Allah melarang orang untuk cinta kepada hartanya.Banyak harta maupun kekurangan harta memiliki efek yang sama dalam dosanya.Kemiskinan bisa mendekatkan kepada kekufuran bahkan kekayaanpun kalau kita tidak bisa mengelola hatinya akan medekatkan kepada kesombongan.Kemiskinan mendekatkan kekufuran karena ia miskin imannya ,sama halnya kekayaanpun akan menimbulkan kemiskinan manakala ia miskin akan keimanannya.Oleh karena itu hakikatnya tidak ada si-kaya dan tidak ada si-miskin manakala keduanya bisa mengelola hatinya.Oleh karena itu,bukan di namakan orang kaya ,orang yang memiliki harta yang banyak akan tetapi yang di sebut orang kaya adalah kaya hati (ghina nafsi).Karena ada istilah si kaya dan si miskian akhirnya akan menciptakan jurang pemisah di antara keduanya.Si kaya merasa kaya maka bertindak sewenang-wenang kepada si miskin.Si miskin karena merasa akan kemiskinannya selalu tidak berani menegur orang kaya yang salah dalam ke otoriterannya kepada si miskin,dan si miskin terus akan merasakan kemiskinannya dan susah bangkit dari keterpurukannya.Padahal Allah swt berfirman:”Sesungguhnya yang lebih di muliakan di sisi Allah swt adalah ketaqwaannya”.
Oleh karena itu, kemuliaan yang jelas di sisi Allah swt adalah diperuntukan kepada orang-orang yang memiliki nilai ketqwaan kepada Allah swt di hatinya.Sehingga nilai-nilai ketaqwaan adalah pemutus dari pembedaan-pembedaan yang keliru akan si kaya dan si miskin,dan ketaqwaan akan menghapus jurang pemisah antara si kaya dan si miskin dalam hidup bersama saling membantu dalam kebaikan dan ketaqwaan.Saling menyayangi antar sesama ,kemudian timbul ukhuwah yang kuat dan saling kepedulian terhadap sesama makhluk .Karenanya tidak ada si kaya kalau tidak ada si miskin,begitupun sebaliknya tidak ada si miskin kalau tidak ada si kaya.
Oleh karena itu,sadarlah bagi si kaya,bahwa apa2 yang anda punya adalah hakikatnya milik Allah swt dan harta anda akan dimintai pertanggung jawabannya.Gembiralah bagi si miskin karena tidak perlu ada yang di mintai pertanggung jawabannya kelak.Bagi si kaya akan di tanya,dari mana harta anda peroleh dan anda belanjakan kemana harta anda.Jika anda memperoleh harta dari yang halal dan toyyiban maka akan memiliki efek untuk menyantuni si miskin dan yatim piatu.Maka gembiralah bagi si kaya karena dia akan mendapatkan pahala zakat,infak dan shodaqohnya .
Orang kaya yang bertaqwa dan dermawan adalah orang yang paling pertama masuk surga.insyaaallah.
Wallohu a’lam bi shawab.
Salam@@@

0 komentar:

Posting Komentar