JIHAD EKONOMI

<<<"Dan tidaklah Aku utus engkau (Muhammad) kecuali untuk rahmat bagi sekalian alam: QS.al-Anbiyaa’ : 107).)>>>

Perjuangan menegakan kebenaran tidak mengenal kata menyerah,selama hayat masih di kandung badan.Meskipun jasad tertawan tetapi jiwa masih melayang-layang kesana kemari menyuarakan semua kebenaran.Tapi apakah kebenaran yg di yakini adalah sebuah kebenaran itu tidak menyimpang dr tuntunan yg ada? that is nevermind yang penting gue tenar..alias kesohor.Sehingga perlu banyak mengadakan konferensi pers di televisi dan media elektronik lainnya.Naif dan meragukan perjuangannya.
lagi-lagi perjuangannya berdalih atas nama Islam.Sehingga kebesaran nama Islam di pertaruhkan oleh syahwat pribadi dan kelompoknya masing-masing.
Islam bukan agama radikal walaupun berdalih amar makruf nahi munkar.Dakwah Islam merangkul bukan memukul,apalagi penghancuran sarana-sarana umum.
Sabda Nabi SAW:“Sayangilah yang ada di bumi, niscaya engkau akan disayangi oleh Yang ada di langit (Allah).” ( HR. At Tabrani)
Bukankah Allah mengutus Nabi Muhammad saw adalah untuk menyebarkan kasih sayang kepada seluruh makhluk?
Menebarkan kasih sayang bukan hanya dengan orang sekeyakinan akan tetapi di luar keyakinan pun kita hrs saling menghormati.Inilah makna Islam yang sesuai dengan artinya menebarkan kedamaian di hati setiap makhluk.Sungguh jihad yang sebenar-benarnya jihad adalah melawan hawa nafsu yg tersembunyi di balik syahwat jiwa.
Sebenarnya jihad yang sekarang yang sangat di butuhkan oleh orang adalah Jihad ekonomi (Jihad iqtisodi),memerangi kemiskinan yang telah melahap habis nasib kaum rakyat jelata,sehingga kemiskinan ini yg kemudian menggerogoti sedikit demi sedikit keyakinan kepada Tuhan.Karena kemiskinan aqidah di dangkalkan,kebodohan merajalela,miskin pendidikan yang pada akhirnya miskin ilmu pengetahuan dan agama.inilah gambaran umum yg ada pada realita kehidupan di sekeliling kita.
Sedih kalau kita lihat di negara-negara kita,organisasi-organisasi radikal bermunculan di masyarakat kita.Apa yang mau mereka tujukan kepada dunia ? kemajuan apa yang di dapatkan dr mendirikan organisasi-organisasi radikal semacam itu?
Sungguh hal ini kemajuan yang kehilangan arah spirit ajaran Islam.
Marilah kita kembali ke jalan yg di ridhloiNya.Tidak perlu sesama saudara muslim adu urat karena berbeda pandangan tentang mengartikan Jihad itu sendiri.Semoga kedamaian ada pada diri dan pribadi kita dan umumnya bagi masyarakat kita.
Apabila kita membutuhkan contoh untuk mengamalkan Islam, maka kita akan dapatkan contoh tersebut dalam tataran pribadi maupun masyarakat. Dalam tataran pribadi, maka Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam adalah suri tauladan kita. Apabila kita butuh contoh sebuah generasi idaman maka generasi sahabat adalah contoh nyata bagi kita. Sebuah ujung yang pasti dari pengamalan ajaran Islam….ketentraman, kebahagiaan, dan keridhaan.. Maka mari kita kembali kepada Al Islam…
Wallallahu a’lamu bish showaab
Salam@@@.

Bersembunyi Di Balik Ketaatan

Sesuatu hal bergerak di dunia ini selalu di iringi dengan alasan-alasan.Alasan untuk hidup dan alasan untuk mempertahankan diri,dsb alasan-alasan yang konotasinya utk mendukung suatu hal dlm setiap kejadiannya..dan menunjukan keberpihakannya pada sebuah kepentingan nafsunya.Ya.... semua berdasar kepada alasan peredaran waktunya.Sehingga apa yang terlihat belum tentu itu yang terlihat secara hakikat.Sehingga yg hrs kita lihat adalah nilai substansinya.Secara Zahir kita melihat orang lain melakukan dosa,tapi belum tentu kemudian setelah itu tidak ada ampunan Allah yang menantinya dengan kesejukan dgn aroma syurga yg sdh terhendus dgn taubatnya.Di atas mimbar  ustad kondang menggembor-gemborkan tentang kebenaran suatu hal ..ternyata kuatnya intonasi di atas mimbar karena hatinya tersulut oleh gejolak nafsu syahwat hatinya.Sehingga sekujur badan  yang terbungkus jubah gamis dan kepala tertutup kopyah haji yg sudah di jadikan sebuah simbol kesucian itu dengan lantang membongkar keburukan lawan-lawannya dengan alasan demi melakukan amar ma’ruf nahi munkar .,padahal ia sedang membuka keburukan-keburukan lawannya di atas mimbar karena ada sebagaian miliknya dan sdh merasa miliknya di rampas oleh orang-orang tertentu.Setan datang kepada Ahli agama dengan membawa godaan untuk menggelincirkan dan memanipulasi sebuah kebenaran.Setan datang menggoda orang umum dengan sebuah alasan yang jelas dgn kemaksiatan yg nyata dan tidak di tutup-tutupinya.Sehingga keburukan yang di bungkus oleh ketaatan itu menandakan tidak sabarnya dalam pengabdian totalnya kepada Allah swt.Padahal Allah sebenarnya sedang mengujinya dalam ketaatan dan kemaksiatannya.Sehingga yang harus ia cari adalah keridhloaNya.Orang yg sabar dalam mencari keridhloannya tidak merasa tersakiti dengan apa-pun.Dan tidak berlagak memperbagus segala tindakannya di mata aorang lain ,tapi lebih menekankan kebaikan di mata Tuhannya.Tidak mengambil sebuah keuntungan dalam setiap peristiwa dengan kata lain aji mumpung' dan bukan pula untuk menolak kesedihan dan kesulitan yang menimpanya dan bukan pula karena alasan-alasan atau tujuan-tyujuan lainnya kecuali tujuan untuk mencari keridhloanNya.Ia sabar akan nikmat-nikmatNya dan cobaan-cobaannya dan meyakini semua qodho dan qadarNya.Menyerah kepada segala kehendakNya ,ridhlo dengan semua ketetapan-ketetapanNya.Menerima dengan puas dan senang hati semua yang datang dariNya.Dan menghilangkan syahwat yg tersembunyi di balik hatinya.Sungguh berat perjuangan hati semacam ini apalagi hal ini terjadi pada para aktivis-aktivis agama.Sehingga perlu kesabaran lebih untuk menghadapinya.
Semoga semua hal yang terjadi adalah ujian yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepadaNya dan hanya semata-mata mencari keridhloanNya.Dan kita selalu dalam lindungan dan pertolonganNya.amien.@@@

JANGAN MERASA BENAR

“Dan ingatlah akan Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah: ‘Semoga Tuhanku memimpin daku ke jalan yang lebih dekat kebenarannya daripada jalan ini” (QS. al-Kahfi/18: 24).
Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa kebenaran subyektif selalu menyerang siapa saja tanpa mengenal kasta maupun status sosial.Sehingga kebenaran yang benar-benar datang dr petunjuk Allah sering di kalahkan demi membela pendapat atau pandangan pribadinya yang jelas sekali masih di liputi hawa nafsu duniawi.Oleh karena itu mensikapi  fenomena yang terjadi di dunia maya atau di dunia nyata,perlu adanya sarana untuk mengingat Allah dengan lebih teliti lagi.Sarana itu bisa kita gunakan dengan tafakkur secara mendalam  pd setiap pristiwa yang terjadi.Bukan tidak mungkin kebenaran tidak akan terkupas habis manakala kebenaran itu di rekayasa oleh aqal dan pikiran manusia.Sehingga nilai-nilai kebenaran ilahiyyahnya hilang dan berganti dengan kebenaran relatif yang berbsumber dr hasil pemikiran manusia yang tidak berdasar kepada al-quran dan assunah,akan tetapi  berdasar pemikiran dan pengalamannya sendiri di dunia empirik dan dunia real nya sendiri.
Melupakan ayat sama halnya dengan melupakan Allah swt.Karena kerangka berfikir yang benar adalah dengan menggali kebenaran yang ada kemudian di elaborasi menjadi pemikiran baru yg tidak bertentangan dengan ayat-ayat lainnya.Oleh karena tidak mungkin di dalam Al-quran ada perintah pada sesuatu hal kemudian di bantah oleh ayat lain.hal itu tidak mungkin,kesempurnaan kalam Allah yang termaktub di dalam al-quran tidak bersulayaan atau tidak saling bertentangan satu dengan yg lainnya.Akan tetapi kalau kita lihat di dalam dunia nyata masih banyak orang berdebat terhadap suatu masalah dengan alasan ada dail yg mendukung pendapatnya.
Solusinya..?
Tanggalkan dan lepaskan semua pemikiran yang tidak berdasar dan lepaskan nafsu dunia kemudian anda baru berfikir dgn jernih.Karena kejernihan pikiran akan menentukan kualitas kebenaran yang mendekati kepada kebenaran yang muthlak yakni kebenaran Allah swt yang MAHA benar.
Dalam hal ini bukan membatasi pemikiran orang lain,akan tetapi guna menghindari pemikiran yang salah terhadap sebuah kebenaran.Yang akhirnya akan melenceng dr tujuan Al-quran dan Al-hadist.
Dan bukan pula saya lebih benar dari anda atau anda lebih benar dari saya.Yang jelas”Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu” melalui hidayah dan petunjukNya.
Kalau pemikirannya salah maka amal nya pun akan salah.Karena amal akan bergantung kepada pemikiran awal yang terkonsep secara idealis di dalam Al-Quran dan hadis nabi saw.
Oleh karena itu berpikirlah yang benar untuk menguak kebenaran-kebenaran yang datangnya dari Tuhan.
Selamat Berpikir.
Wallohu alam bi shawab.