JIWA YANG TENANG

<<<“" Wahai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku." (Al-Fajr : 27 - 30).>>>
Tanpa mengurangi rasa hormat kami pada para Ahli Ibadah,Bahwa banyak sekali pertanyaan2 yg berkecamuk di dalam pikiran orang.Dari banyaknya dosa-dosa yg di lakukan.Dari banyaknya kesedehin yang terus menerus karena telah melakukan dosa dan kemaksiatan,terlihat sekilas seolah-olah Allah swt bukannya dzat yang maha pengampun.Padahal kita tahu,Allah swt itu adalah dzat yang mengampuni dosa-dosa hambanya.Lantas ..Siapa yang masuk surga? Apakah yang bayak amalnya? apakah yang banyak ibadahnya? Banyak sedekahnya? sering naik haji? dll, ternyata tidak hanya itu, terpenting adalah mereka yang saat ajalnya tiba, jiwanya dalam keadaan tenang. Aplikasi kata Jiwa yang Tenang ini haruslah merata pemahamannya dalam pikiran kita bahwa mereka itulah yang selama hidupnya, hatinya senantiasa condong pada satu pengharapan yaitu hanya kepada Allah SWT dalam naungan Al Islam.
Ternyata jiwa-jiwa yang tenang yg bisa memasuki surganya Allah swt.Bukan orang-orang yang pusing memikirkan setiap dosa dan permasalahan hidupnya.
Siapa pun dapat melakukannya, tidak hanya terbatas pada ulama, kyiai, ustad atau penceramah tetapi seluruh lapisan masyarakat Islam dapat mencapai taraf ketengan jiwa ini. Mungkin, seseorang hanya mampu mengenal Allah SWT melalui profesinya sebebagi tukang bersih maka itulah jalannya untuk memiliki jiwa yang tenang, mungkin pula seorang pemuda hanya memiliki rutinitas belajar di sekolah dan dia jadikan hal itu sebagai bentuk cintanya pada Allah SWT maka itulah jalannya untuk menenangkan jiwanya. intinya jiwa Anda telah lepas dari was-was dan prasangka buruk kepada Allah SWT dan kita hanya semata-mata menyerahkan segala kejadian terbaik kepada Allah SWT, namun tetap melakukan ibadah-ibadah fardu dan sunnah yang lainnya karena itulah syarat wajib sebelum menggapai taraf ketenangan ini.
Ketenangan jiwa akan kita peroleh,manakala hati kita ikhlas menerima setiap apapun yang datang kepada kita baik maupun buruk.Dan janganlah setiap ujian hidup yang datang kepada anda di sebabkan dari orang lain atau dari diri sendiri.Yakinilah bahwa semua ujian yg datang kepada anda ,adalah sarana anda untuk bisa lebih dekat lagi kepada Allah swt,bukan malah menjauh dariNya.Karena sesungguhnya Allah swt menciptakan ujian2 itu agar anda bisa beramal lebih baik lagi.Karena yg di nilai oleh Allah swt adalah ahsan amal(amal yg terbaik) bukan aksar ama (bukan banyaknya amal).Amal yang terbaik itu di ukur dari terikhlas nya hati kita di dlm beramal.Jadi kalau anda banyak beramal,yg di hitung oleh Allah swt adalah satu dr amalan anda yg banyak itu yakni amalan yg paling ikhlas.
Wallohu 'alam.
Salam@@@

0 komentar:

Posting Komentar