MENDIRIKAN SHALAT

<<<<” Dan dirikanlah sholat untuk mengingat Aku” (QS. Thoha: 14)>>>>>>.
Shalat itu merupakan ibadah makhdoh yang waktunya telah di tentukan oleh Allah swt.Dan memberikan kesempatan kepada semua hamba Allah untuk bisa 'berdialog' dengan Allah, menjalin hubungan mesra dan privat kepada Yang Maha Kuasa. Di dalam shalat seharusnya menemukan ma'rifat pengetahuan sejati tentang jati dirinya, akhir perjalanan hidupnya, serta di dalam shalat pula kita menyadari langkah-langkah hidup yg selama ini kita jalani, sebagaimana kita menyadari pula betapa besar dan agung Tuhan yang kepada-Nya bersimpuh dan bersujud seluruh makhluk.Kesadaran-kesadaran itulah yang mengantarkannya untuk menjadi arif atau sadar dan mengetahui. Kearifan, apabila telah menghias seseorang, maka –seperti dikatakan Ibnu Sina :Selalu gembira, senyum, betapa senang hatinya sejak ia mengenal-Nya…di mana-mana ia melihat satu saja, melihat Yang Maha Suci itu. Semua makhluk di pandangnya sama, karena memang semua sama, sama membutuhkan-Nya”. Menyembah kepada Tuhan yang sama,meminta kepada Tuhan yang sama,menghadap Tuhan yang sama,semua menyembah kepadaNya tanpa melihat status dan jabatan sosial seseorang.Semua sama dalam barisan dan semua sama dalam sujud.Hamba yang shalatnya bermakna akan menghiasi akhlak dalam hidupnya,Orang yang shalatnya benar, ia tak akan mengintip-ngintip kelemahan atau mencari-cari kesalahan orang, ia tidak akan cepat tersinggung walau melihat yang mungkar sekalipun karena jiwanya selalu diliputi rahmat dan kasih sayang. Karena orang yg shalatnya benar akan terjaga dr yg munkar.Oleh karena itu tak terbantahkan bagi orang yang shalatnya benar ,ketika dimanapun ia berada,maka akan selalu ingat kepada Allah swt.Karena semua yang telah di lakukan dalam shalat merupakan sebuah pembelajaran yang semestinya setelah itu akan menjadi kebiasaan untuk selalu menciptakan nuansa selalu eling kepada Allah swt kapan dan di manapun berada.
Bila setiap orang yang telah melaksanakan ibadah makhdoh ini tetap membawa semangat shalatnya ke lingkungan keluarga dan masyarakatnya dan tetap membangun hubungan harmonis secara vertikal kepada Allah SWT, pastinya akan tampak sebuah pemandangan hubungan sosial yang sangat indah. Tidak akan ada ghibah, namimah, sum'ah, ataupun semua bentuk perbuatan yang meresahkan dan menimbulkan musibah. Karena nuansa shalat tetap terbangun dan menjadi atmosfir yang sangat kental dalam setiap waktu dan keadaan.
Karenanya, untuk merealisasikan pelajaran mahal dari shalat yang puncaknya adalah pengabdian total kepada Allah swt, maka kita harus mampu berzikir setiap waktu, di setiap tempat dan keadaan,karena shalat itu adalah lidizkri yakni shalat itu utk berzikir kepada Allah swt.. Walhasil, siapapun orangnya pasti akan merasakan betapa indah dan berharganya hari-hari yang dilalui dengan selalu berzikir kepada Allah swt.
Wallohu a'lam bi shawab.
Salam @@@

0 komentar:

Posting Komentar