KEUNTUNGAN MENSUCIKAN DIRI

<<<<”Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu dan sesungguhnya merugilah orang-orang yang mengotorinya. (QS. Asy-Syams: 9-10)>>>>>>.
Sudah sepantasnyalah bagi orang yang sudah memiliki hati yang suci dan bersih akan memberikan efek positif kepada seluruh anggota tubuhnya pula seperti lisan, mata, telinga dan lainnya. Diantara pengaruh ibadah tersebut adalah tertanamkan pemahaman tauhid yang benar, sifat ikhlas, sabar, syukur dan jujur kepada Allah dan cinta kepada-Nya, serta terhindarkan dari hal yang bertentangan dengan aturan Allah SWT. Dengan demikian jiwa menjadi tersucikan lalu hasil-hasilnya nampak pada terkendalinya anggota badan sesuai dengan perintah Allah SWT.
Sucinya jiwa adalah modal untuk mendekati Allah swt,sehingga orang yang memiliki jiwa yang suci,dalam artian jiwanya bukan jiwa pemarah,bukan jiwa pendendam kepada saudara dan orang lain,bukan jiwa yg ghibah,namimah,sum'ah,dsb.Hal ini akan lebih mudah untuk tahap taqorrub kepada Allah swt.Sebagaimana di tuangkan dlm hadis: ''Barang siapa yang mendekat kepadaKu (kata Allah) sejengkal aku akan mendekat kepadanya sehasta, barang siapa yang mendekat kepadaKu sehasta aku akan mendekat kepadanya sedepah. Barang siapa yang datang kepada-Ku dengan berjalan aku akan datang kepadanya dengan berlari.” (HR. Bukhori-Muslim)
Semua jenis ibadah umumnya adalah sarana penyucian diri dan salah satu Sarana terbesar dalam penyucian diri adalah sholat, dan pada waktu yang bersamaan sholat merupakan bukti dan ukuran dalam penyucian jiwa. Sholat merupakan sarana dalam berubudiyah kepada Allah, mewujudkan tauhid yang ikhlas dan syukur kepada Allah. Sholat adalah dzikir, gerakan berdiri, ruku, duduk dan sujud. Ia menegakkan ibadah dalam berbagai bentuk utama bagi kondisi fisik. Menegakkan sholat dapat memusnakan bibit-bibit kesombongan dan pembangkangan kepada Allah SWT, di samping merupakan pengakuan terhadap hak pengaturan sesungguhnya oleh zat yang maha kuasa. Menegakkan sholat secara sempurna juga akan dapat memusnakan bibit–bibit ‘ujub, bangga diri dan ghurur bahkan semua bentuk kemungkaran dan sifat-sifat yang keji.Sebagaimana firman Allah swt:”Sesungguhnya sholat mencegah dari perbuatan kejian dan mungkar”. (Al-Ankabut: 45) .
Shalat yg di laksanakan dgn penghayatan lahir batin akan melahirkan nilai-nilai kebaikan secara pribadi maupun secara sosial.Artinya shalat yg dapat berpungsi semacam itu adalah shalat yg di tegakan dalam shalat yg khusuk.Karena orang yg shalatnya khusuk menghadirkan Allah dalam hatinya dan tidak menghadirkan selainNya.Allah berfirman :”Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman yaitu orang–orang yang khusyuk dalam sholatnya “( Al-Mukminun: 1-2).
Pentingnya kedudukan khusyu’ maka ketidakberadaannya berarti rusaknya hati. Baik dan rusaknya hati tergantung kepada ada tidaknya khusyuk ini. Rosulullah saw bersabda : ”Sesungguhnya dalam jasad ada suatu gumpalan; bila gumpalan ini baik maka baik pula seluruh jasad, dan apabila rusak maka rusak pula seluru jasad. Ketahuilah bahwa gumpalan itu adalah hati.” (Diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim).
Syeikh Said Hawwa suatu ketika menyampaikan ”Sesungguhnya khusyuk merupakan manifestasi tertinggi dari sehatnya hati, jika khusyuk telah sirna maka berarti hati telah rusak. Bila khusyuk tidak ada berarti hati telah didominasi berbagai penyakit yang berbahaya dan keadaan yang buruk. Bila hati telah didominasi berbagai penyakit maka telah kehilangan kecenderungan kepada akhirat. Bila hati telah sampai kepada keadaan ini maka tidak ada lagi kebaikan bagi kaum muslimim. ”
Oleh karena itu khusyuk memiliki peranan penting dalam kehidupan seorang hamba.Hati yang sehat adalah hati yang khusuk dalam beribadah kepada Allah swt.Dan orang yang shalatnya khusuk akan terlihat dari cara memandang dunia adalah lahan untuk akhirat,artinya orang yg khusuk adalah orang yang mementingkan kehidupan akhiratnya ketimbang kehidupan duniawinya.Dengan mengisi hidupnya dengan ibadah-ibadah dan kebaikan-kebaikan lainnya.
Apa yang diperoleh setiap orang dari sholatnya sesuai kadar rasa takut, khusyuk, dan ta’zhimnya, karena tempat penilaian Allah adalah hati.Semoga kita semua menjadi Hamba-hamba Allah yg kusuk hatinya dan di berikan kelembutan hati untuk beribadah kepadaNya.Amien.
Salam @@@

0 komentar:

Posting Komentar